Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) - Senin, 17 November 2025 dua orang guru MAN 2 Yogyakarta Umi Solikatun, S.Pd dan Sri Purwati, M.Pd mengikuti Seminar Nasional dengan tema Membangun Spirit Eco-Theologi di Madrasah di New Saphir Hotel Jl,Laksda Adisucipto Yogyakarta. Seminar ini diselenggarakan oleh Direktorat dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga. Peserta yang dari mencapai 100 orang yang terdiri dari utusan Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Pengawas Pendidikan dan utusan dari partai di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hadir sebagai Keynote Speaker adalah Wakil Ketua Komisi VIII
DPR RI Singgih Januratmoko, S.K.M., M.M. Sebagai wakil rakyat dari komisi yang
bertugas dalam bidang agama, sosial, pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak, serta penanggulangan bencana menyampaikan simpati dan informasinya
terhadap guru-guru di madrasah utamanya guru hononer, guru P3K, guru impasing
dan guru bersertifikasi. Oleh karena itu komisinya memperjuangkan penyediakan
tambahan anggaran tertinggi untuk guru madrasah dari total tambahan anggaran
yang diajukan. Harapan besarnya adalah guru madrasah fokus mendidik murid
madrasah agar membentuk generasi yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
serta berkarakter termasuk mengamalkan prinsip eko-theologi.
Sementara itu narasumber
seminar Arief Abdillah N. M.Si dosen Pendidikan Biologi UAD, memaparkan makalah Eko
Theologi: Peran Manusia Bagi Alam. Dalam paparannya Arief menyampaikan bahwa
buku-buku tentang ekologi adanya buku
lama sementara adanya Eko-theologi merupakan kolaborasi hubungan lingkungan alam
dengan theology.Tujuan digiatkan eko theology ini adalah untuk menemukan
jawaban hubungan yang indah mesra antara manusia dan alam, antara pengguna dan
pencipta. Dasar penting semua tergerak untuk berkolaborasi adalah QS Adz
Dzariyat ayat 56, Qs Al Baqarah ayat 30 bahwasannya tujuan penciptaan manusia
adalah untuk beribadah dan labih lanjut manjadi pemimpin di bumi. Dengan
demikian keberlangsungan dan kelestarian kehidupan dan penghidupan di bumi
menjadi tanggung jawab manusia sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad saw yang
diutus Allah SWT menjadi rahmatan lil
‘alamin. Beliau menekankan ajaran tentang peran dan tanggung jawab manusia
untuk memakmurkan bumi seisinya, menjaga, memelihara dan melestarikan alam
sekitar. Manusia bukan sekedar hidup di alam tetapi menjadi kelestarian
kehidupan di alam semesta.
Dalam sesi tanya jawab
diperoleh kesadaran bersama bahwa penanaman dan penerapan eko-theologi harus
dimulai sejak dini dengan pembiasaan peduli lingkungan. Hal-hal kecil kecil seperti hemat air, memilah
sampah, bertaman, menyiram tanaman dan pengelolaan sampah menjadi langkah kecil
yang berdampak besar. Minimnya durasi komunikasi dan interaksi orang tua dan
anak di jaman sekarang juga menjadi hambatan penanaman dan penerapan
eko-theologi. Maka pendidikan di madrasah dengan kurikuler dan kokurikuler
serta ekstrakurikulernya menjadi andalan solusi pendidikan ekotheologi.
Peserta
seminar juga berkenan berbagi pengalaman praktik baik ditengah segalah
keterbatasan. Hal ini menggugah moderator Eko Wibowo Santoso, S.Ag. ST untuk
sharing lebih lanjut. Narasumber menyampaikan apresiasi positifnya terhadp
peserta yang saling mendukung memberikan kontribusi dan solusi permasalahan
yang muncul dalam sesi tanya jawab.
Kegiatan seminar
diakhiri dengan berfoto bersama dan ramah-tamah dalam keseruan jamuan makan
sore jelang malam di hotel setempat lebih seru lagi satu panitia (MC) adalah
alumni Boarding MAN 2 Yogyakarta (Salsa) yang tengah menempuh program magister.
(Sol)



Berikan Komentar