Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta, Dr. H. Ahmad Bahiej, S.H., M.Hum., memberikan motivasi penuh makna kepada MAN 2 Yogyakarta dalam pembicaraan strategis di Kanwil Kemenag DIY saat audensi. Hadir pada audensi ini, Kepala MAN 2 Yogyakarta Hartiningsih, S.Pd, M.Pd, Kepala Tata Usaha Isti Wahyuni, SE, MM, Pembimbing OSN Geografi Retno Wulandari, S.Pd dan Newton Alfa Nabil, siswa MAN 2 Yogyakarta yang lolos OSN Nasional
Kehadiran
Kakanwil ini sekaligus menjadi bentuk dukungan terhadap madrasah yang tengah
berproses menuju penilaian Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).
Dalam
arahannya, beliau menegaskan bahwa status cagar budaya yang dimiliki MAN 2
Yogyakarta tidak boleh dianggap sebagai hambatan. Sebaliknya, warisan sejarah
tersebut adalah keistimewaan yang justru menjadi nilai tambah. “Nilai historis
yang tinggi adalah keistimewaan. Tidak semua lembaga pendidikan memiliki
kekayaan sejarah seperti ini. Justru di sinilah letak nilai tambah yang harus
dikelola dengan pelayanan prima yang tetap menghadirkan nuansa historical,”
ungkapnya.
Kakanwil
juga memberi dorongan agar madrasah semakin kreatif dengan menghadirkan program
unggulan yang berpihak pada lingkungan. Salah satu yang menjadi sorotan adalah
Darling Lestari (Sadar Lingkungan pada Limbah Ekonomis, Solusi Tepat Alternatif
Ramah Iklim). Kakanwil berikan apresiasi tinggi. Program ini tidak hanya
mengajarkan siswa tentang peduli lingkungan, tetapi juga menghadirkan inovasi
nyata melalui pemilahan sampah, pengelolaan bank sampah, pembuatan eco enzym,
hingga berbagai gagasan baru yang lebih segar daripada sekadar penanaman pohon.
Lebih
jauh, program Darling Lestari juga menjadi kontribusi nyata MAN 2 Yogyakarta
dalam mendukung isu strategis Pemda Kota Yogyakarta menuju zero sampah. Sampah
yang dikelola tidak hanya berhenti pada pemilahan, tetapi diolah menjadi produk
ekonomi kreatif yang bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan demikian,
madrasah bersejarah ini berperan aktif dalam menghadirkan solusi berkelanjutan
bagi permasalahan lingkungan sekaligus membekali siswa dengan keterampilan
hidup yang relevan dengan tantangan zaman.
Beliau
pun menekankan pentingnya menghadirkan novelty (kebaharuan) dalam setiap
gerakan madrasah. Inovasi yang terus berkembang akan menjadi pembeda sekaligus
penguat posisi MAN 2 Yogyakarta di tengah lembaga pendidikan lain. “Bank sampah
yang telah dimiliki bisa menjadi simbol kepedulian sekaligus pembelajaran
konkret bagi siswa tentang bagaimana menjaga lingkungan dengan cara yang
kreatif dan bernilai ekonomis,” tambahnya.
Apresiasi
dan motivasi dari Kakanwil Kemenag DIY ini menjadi energi baru bagi keluarga
besar MAN 2 Yogyakarta. Dengan dukungan penuh dari Kanwil, madrasah bersejarah
ini semakin percaya diri untuk melangkah. Bukan hanya demi meraih predikat WBK,
tetapi juga untuk menjadi madrasah berintegritas, ramah lingkungan, dan
inspiratif bagi Indonesia. (pusp)
Berikan Komentar