Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) – MAN 2 Yogyakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kompetensi akademik dan pengembangan potensi diri peserta didik melalui pelaksanaan Ujian Penguatan Akademik Kompetensi Berbahasa Jepang bagi siswa kelas X. Kegiatan yang digelar Selasa (18/11/2025) di Laboratorium Bahasa ini menjadi salah satu bentuk implementasi kebijakan madrasah yang memberikan keleluasaan kepada peserta didik untuk memilih pengembangan potensi baik di bidang akademik maupun nonakademik.
Sebagai
madrasah yang menaruh perhatian besar pada kompetensi literasi global, MAN 2
Yogyakarta menyediakan empat jalur penguatan bahasa asing, yakni Bahasa Jepang,
Jerman, Arab, dan Bahasa Inggris. Seluruhnya dibimbing oleh guru-guru
profesional dan berpengalaman di bidangnya, sehingga peserta didik mendapatkan
pembelajaran yang terstruktur dan relevan dengan kebutuhan generasi masa kini.
Dalam
ujian kompetensi Bahasa Jepang kali ini, peserta didik diuji kemampuan dasar
mereka melalui penulisan huruf Hiragana. Hiragana merupakan salah satu dari
tiga sistem penulisan utama dalam bahasa Jepang, dan menjadi fondasi penting
bagi siapa pun yang ingin menguasai bahasa tersebut. Penguasaan Hiragana tidak
hanya memudahkan siswa membaca dan menulis teks sehari-hari, tetapi juga
menjadi pintu masuk untuk memahami tata bahasa, kosakata, hingga budaya
literasi Jepang secara lebih mendalam. Tanpa kemampuan Hiragana yang kuat,
proses belajar bahasa Jepang akan terhambat pada level awal.
Guru
Bahasa Jepang sekaligus Koordinator Laboratorium Bahasa MAN 2 Yogyakarta, Diah
Wijiastuti, S.S., memimpin langsung pelaksanaan ujian tersebut. Diah, yang
pernah tinggal di Jepang dan memiliki pengalaman mendalam terkait lingkungan,
budaya, serta praktik berbahasa di negeri Sakura, menegaskan bahwa penguatan
kompetensi ini sangat penting bagi peserta didik.
“Latihan
menulis Hiragana merupakan langkah awal yang menentukan. Dari sinilah kemampuan
mereka dibangun. Ketika dasar huruf sudah kuat, siswa akan lebih mudah
berkembang pada aspek membaca, percakapan, dan pemahaman budaya Jepang. Kami
ingin memastikan bahwa mereka tidak hanya belajar bahasa sebagai teori, tetapi juga
memahami konteks penggunaannya,” jelasnya.
Ia
menambahkan bahwa pembelajaran bahasa asing di MAN 2 Yogyakarta bukan sekadar
memenuhi kurikulum, tetapi diarahkan untuk membuka peluang masa depan siswa di
tingkat global. Keterampilan berbahasa kini menjadi salah satu modal penting
dalam dunia pendidikan tinggi, peluang karier, hingga pertukaran pelajar
internasional.
Melalui
program penguatan akademik seperti ini, MAN 2 Yogyakarta berharap peserta didik
mampu membangun kompetensi yang berdaya saing, adaptif, dan siap menghadapi
perubahan dunia. Ujian Bahasa Jepang yang berlangsung tertib dan kondusif
tersebut menjadi salah satu langkah nyata madrasah dalam mewujudkan peserta
didik yang unggul tidak hanya dalam prestasi akademik, tetapi juga dalam kecakapan global.
(pusp)
Berikan Komentar