Yogyakarta
(MAN 2 Yogyakarta) – MAN 2 Yogyakarta lakukan Workshop Pemanfaatan Rapor
Pendidikan untuk Peningkatan Mutu Madrasah, Kamis (19/09/2024) di aula lantai
3. Singgih Sampurno, S.Pd, MA selaku Kepala Madrasah memimpin sekaligus
mendampingi dalam workshop ini dengan moderator Wakaur Bidang Kurikulum Fajar
Basuki Rahmat, S.Ag
Pendampingan
Sulinjar dengan hadirkan narasumber Suwito, M.Pd. Sulingjar adalah salah satu
program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemndikbudristek) yang tujuannya untuk mengevaluasi dan memperbaiki
praktik pendidikan di Indonesia. Program ini ditujukan pada kepala sekolah dan
guru untuk mengetahui kondisi lingkungan belajar di satuan pendidikan di tempat
mereka bertugas. (Sumber, https://pusatinformasi.raporpendidikan.kemdikbud.go.id/)
Suwito
ajak bedah Rapor Pendidikan MAN 2 Yogyakarta untuk menelisik proses
pembelajaran dengan survey untuk guru dan siswa. Data bahan pertimbangan hasil
asesmen nasional, emis, ANBK, dan Simpeg 5.
Hal-hal
yang ditegaskan Suwito tentang Rapor Pendidikan Kondisi layanan satuan
pendidikan melalui Rapor Pendidikan, Satuan Pendidikan dapat mengetahui apa
saja hal yang sudah berjalan dengan baik maupun yang masih perlu penguatan
dalam
Rapor
Pendidikan terdiri dari lima dimensi yang merefleksikan 8 SNP, serta terdiri
dari indikator-indikator yang merefleksikan delapan Standar Nasional Pendidikan
dan mencakup area yang berkaitan dengan input, proses, dan output pembelajaran.
8
Standar Nasional Pendidikan Output, Standar Kompetensi Lulusan, Proses, Standar
Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Pengelolaan, Standar GTK, Standar
Pembiayaan dan Standar Sarpras.
Lima
dimensi refleksi 8 SNP; Mutu dan relevansi hasil belajar peserta didik, Pemerataan
pendidikan yang bermutu, Mutu dan relevansi pembelajaran, Kompetensi dan kinerja CTK, Pengelolaan satuan
pendidikan yang akuntabel.
Indikator
Rapor Pendidikan mencerminkan ciri-ciri kualitas layanan yang ada di dalam visi
sekolah yang kita cita-citakan. Kualitas satuan pendidikan dengan indikator; Pembelajaran
berbasis dunia kerja yang berpusat pada murid, Pendidik reflektif, gemar
belajar, berbagi, dan berkolaborasi; Iklim sekolah yang aman, inklusif,
menerapkan budaya kerja, dan menyatakan kebinekaan; Kepemimpinan berjiwa
wirausaha untuk perbaikan layanan berkelanjutan.
Banyak hal-hal lain yang disampaikan narasumber pada workshop ini, dilanjutkan simulasi akses melalui https://raporpendidikan.kemdikbud.go.id/ (pusp)
Berikan Komentar