MAN 2 Yogyakarta Studi Tiru ke MAN 1 Banyuwangi: Ikhtiar Mewujudkan Madrasah Unggul dan Istimewa

Banyuwangi (MAN 2 Yogyakarta) – Rombongan MAN 2 Yogyakarta, Kepala Madrasah dan Kepala Tata Usaha, Hartiningsih, S.Pd, M.Pd serta Isti Wahyuni, SE, MM bersama jajaran Kanwil Kemenag DIY melaksanakan kunjungan studi tiru ke MAN 1 Banyuwangi pada Senin (29/9/2025). Rombongan dipimpin oleh Kabag TU Kanwil Kemenag DIY, Abd Suud, S.Ag., M.Si., serta diikuti oleh Kabid, Katim, Kasi Dikmad se-Kabupaten/Kota, Kepala Madrasah Aliyah, Kepala TU MA, Kepala Madrasah Tsanawiyah, dan Kepala TU MTs.

Setibanya di MAN 1 Banyuwangi, rombongan disambut hangat oleh Kepala Kantor Kemenag Banyuwangi, Chaironi Hidayat, S.Ag., M.M., Kepala MAN 1 Banyuwangi, Sugeng Maryono, S.Pd., M.M., Ketua Komite, serta jajaran DPW. Suasana penyambutan semakin meriah dengan suguhan penampilan siswa berupa tari daerah khas Banyuwangi, hadroh, dan lagu tradisional yang sarat nilai budaya.

Dalam sambutannya, Abd Suud menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan luar biasa tersebut. Menurutnya, kegiatan studi tiru ini merupakan bagian dari ikhtiar Kanwil Kemenag DIY untuk mendorong madrasah terus berkembang sesuai karakteristik dan potensinya. “Hari ini kita menyaksikan bahwa semua madrasah bergerak dengan inovasi. Studi tiru ini menjadi ruang belajar bersama agar madrasah semakin unggul dan istimewa,” ujarnya.

Sementara itu, Chaironi Hidayat menegaskan bahwa kunjungan dari rombongan DIY merupakan sebuah kehormatan besar bagi Banyuwangi. Ia menjelaskan, salah satu keunggulan MAN 1 Banyuwangi adalah program penguatan bahasa. Hal itu tampak dari penampilan para MC siswa yang menggunakan empat bahasa berbeda: Indonesia, Inggris, Arab, dan Jepang. “Keunggulan ini tidak lepas dari peran komite yang selalu mendukung peningkatan mutu madrasah,” tambahnya.

Kepala MAN 1 Banyuwangi, Sugeng Maryono, turut menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut. Ia menyebutkan bahwa Yogyakarta merupakan gudangnya ilmu yang menjadi rujukan banyak madrasah di Indonesia. Sugeng juga memaparkan berbagai program unggulan MAN 1 Banyuwangi, seperti madrasah riset dengan prestasi internasional, madrasah SKS yang sudah meluluskan 20 siswa istimewa, serta madrasah siaga kependudukan yang memiliki SK khusus. Selain itu, madrasah ini juga menerapkan sistem presensi digital yang terhubung langsung dengan orang tua, penggunaan CCTV di seluruh kelas, hingga program literasi yang melahirkan banyak karya buku.

Program bahasa asing, baik Inggris, Arab, maupun Jepang, juga menjadi ciri khas MAN 1 Banyuwangi. Di samping itu, terdapat program “Mabud Banter” (madrasah berbudaya dan berkarakter) yang menekankan pada pembiasaan sapa, salam, sholat dhuha, serta kegiatan keagamaan lainnya. Madrasah ini bahkan memiliki ma’had putra dan putri sebagai sarana penguatan karakter siswa.

Prestasi MAN 1 Banyuwangi pun patut dibanggakan. Para siswanya berhasil meraih juara umum lomba budaya tingkat provinsi, lolos ke ajang tari Gandrung tingkat Jawa Timur, serta diterima di berbagai perguruan tinggi ternama melalui jalur SNBP (41 siswa), SNBT (97 siswa), dan SPAN-PTKIN (41 siswa).

Kunjungan ini diakhiri dengan sesi diskusi dan sharing pengalaman antar madrasah. Kepala MAN 2 Yogyakarta, Hartiningsih, S.Pd., M.Pd., menyampaikan kesan dan harapannya dari kegiatan ini. “Kami sangat terinspirasi oleh inovasi dan program unggulan MAN 1 Banyuwangi. Harapannya, apa yang kami pelajari hari ini bisa menjadi motivasi baru bagi MAN 2 Yogyakarta untuk terus bertransformasi menjadi madrasah unggul, istimewa, dan berdaya saing,” ungkapnya.

Dengan semangat sinergi dan berbagi, kegiatan studi tiru ini menjadi momentum penting bagi MAN 2 Yogyakarta untuk terus memperkaya strategi pengembangan madrasah sekaligus memperkuat jaringan antar lembaga pendidikan Islam. (pusp)


Berikan Komentar

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
wa Chat via WhatsApp