Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) — MAN 2 Yogyakarta kembali menorehkan kebanggaan dengan terpilihnya Nuning Setianingsih, S.Si., M.Pd., sebagai salah satu perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam ajang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Agama RI 2025. Sosok pendidik yang dikenal rendah hati, tekun, dan penuh pengabdian ini menjadi representasi kualitas guru madrasah yang berdedikasi tinggi, inspiratif, dan multitalenta.
Sebagai
madrasah unggulan, MAN 2 Yogyakarta senantiasa menghadirkan pendidik-pendidik
visioner yang memberi kontribusi luas baik di bidang akademik, karakter, maupun
sosial. Nuning Setianingsih menjadi salah satu figur yang kehadirannya memberi
warna besar terhadap kemajuan madrasah. Dedikasi, kompetensi, serta
kepeduliannya pada perkembangan siswa menjadikannya salah satu guru terbaik
yang dimiliki madrasah ini.
Dalam
peningkatan profesionalitas, Nuning aktif mengikuti pelatihan tingkat daerah
dan nasional. Ia dipercaya sebagai Instruktur BRUS (Bimbingan Remaja Usia
Sekolah) serta Instruktur Nasional AKMI Literasi Sains, dua amanah strategis
yang menunjukkan kapasitasnya sebagai pendidik abad 21. Keaktifannya dalam
berbagai diklat membuatnya tangguh dalam pedagogi modern sekaligus sigap
menjawab tantangan pembelajaran digital.
Di
lingkungan madrasah, Nuning memainkan peran penting dalam pembinaan karakter
peserta didik melalui berbagai program unggulan. Ia berkontribusi dalam
kegiatan Yaumiah, pembiasaan ibadah di halaman madrasah, serta program Kepenak
(Kepemimpinan dan Pendampingan Karakter). Berbagai kegiatan harian seperti
tadarus pagi, shalat dhuha dan dzuhur berjamaah, serta pembiasaan literasi
menjadi bagian dari komitmennya menanamkan nilai-nilai religius, kedisiplinan,
dan karakter mulia pada siswa.
Partisipasi
Nuning dalam kegiatan sosial dan lingkungan pun sangat kuat. Ia mendampingi
peserta didik dalam pembuatan sabun cair, hand sanitizer, serta edukasi
lingkungan melalui Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Upaya ini menumbuhkan
kesadaran ekologis dan jiwa peduli sesama pada diri murid, sekaligus
menghadirkan proses pembelajaran yang kontekstual dan aplikatif.
Kontribusi
terbesar Nuning terlihat dari kiprahnya sebagai pembimbing riset, sebuah peran
yang ia jalani dengan penuh kesabaran dan ketelatenan. Sejak tahun 2020, ia
telah mendampingi 107 karya penelitian siswa, yang melahirkan beragam prestasi
di tingkat regional, nasional, hingga internasional. Dari laboratorium
sederhana di madrasah, ia membimbing siswa menumbuhkan ide, melakukan
eksperimen, hingga menuliskannya dalam bentuk karya ilmiah yang kompetitif.
Banyak siswa meraih prestasi karena pendampingan intens dan pendekatan humanis
yang ia berikan.
Budaya
riset di MAN 2 Yogyakarta kini bertumbuh pesat. Hingga Oktober 2025, tercatat
158 karya ilmiah lahir dari berbagai bidang sains, sosial, ekonomi, teknologi,
hingga keagamaan. Dalam dua tahun terakhir, produktivitas meningkat pesat
dengan lebih dari 50 karya dalam setahun. Sejumlah prestasi membanggakan di
2025, yakni 3 medali emas, Juara 1 Riset atas inovasi Board Game AR “TOBAT”,
serta Juara 2 bidang Ekoteologi pada PKM Kanwil Kemenag DIY, menjadi bukti
nyata kemajuan riset di bawah pendampingan Nuning dan rekannya, Indra, S.Pd.
Perjalanan
riset yang dimulai dari empat siswa pelopor di tahun 2020 kini telah
bermetamorfosis menjadi gerakan besar. Tantangan masa pandemi 2020, proses
bangkit di 2022, dan puncak produktivitas pada 2024–2025 memperlihatkan
bagaimana budaya ilmiah tumbuh melalui komitmen bersama. Nuning berada di garda
depan perjalanan ini, menjadikan riset sebagai identitas kuat madrasah.
Selain
itu, Nuning berperan besar dalam program SHIMBA (Silaturahmi Nambah Ilmu), yang
mempertemukan MAN 2 Yogyakarta dengan madrasah-madrasah lain seperti Madrasah
Mu’allimat, MAN Surabaya, hingga madrasah dari Kalimantan. Ia menyambut tamu,
berbagi praktik baik, dan menunjukkan laboratorium yang menjadi pusat inovasi.
Perannya dalam pembimbingan mahasiswa PLP dari UNY dan UIN turut memperluas
manfaat keilmuan yang ia miliki.
Dengan
peran sebagai pendidik, pembimbing riset, instruktur nasional, penggerak
lingkungan, dan pembina karakter, Nuning Setianingsih hadir sebagai teladan
guru madrasah yang multikompeten, berdedikasi, dan memberi manfaat luas.
Kiprahnya tidak hanya mengharumkan MAN 2 Yogyakarta, tetapi juga memperkuat
wajah pendidikan Islam di Indonesia melalui karya, keteladanan, dan
kepedulian yang nyata. (pusp)
Berikan Komentar