Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) – Senin (01/07/2025), seluruh tenaga kependidikan MAN 2 Yogyakarta berkumpul dalam kegiatan perkenalan kepala madrasah yang baru, Hartiningsih, S.Pd., M.Pd, yang diselenggarakan di Gedung Cagar Budaya (GCB). Pertemuan ini menjadi momen awal membangun sinergi dan memperkuat komitmen bersama menuju Zona Integritas (ZI) dalam rangka meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan menyukseskan program KIPP 2025.
Kegiatan
dipandu oleh Kepala Tata Usaha sekaligus Ketua Tim ZI, Isti Wahyuni, SE., MM,
yang membuka acara dengan pengantar hangat mengenai pentingnya soliditas dan
kolaborasi antarunit kerja. Isti menyampaikan bahwa selama ini, para tenaga
kependidikan telah menjalankan tugas dengan dedikasi tinggi sesuai bidang
masing-masing, meskipun masih terdapat beberapa kendala di lapangan seperti
koordinasi teknis lintas unit, pemutakhiran data, dan kecepatan layanan
administrasi.
Dilanjutkan
dengan sesi perkenalan seluruh tenaga kependidikan yang menyebutkan nama, unit
kerja, serta uraian tugas pokok yang selama ini diemban. Tim Pranata Komputer
(Prakom) juga turut memperkenalkan perannya dalam mendukung digitalisasi
layanan madrasah.
Dalam
sambutannya, Hartiningsih memperkenalkan diri dan menyampaikan tiga prinsip
kerja utama yang akan menjadi fondasi kepemimpinannya: amanah, komunikasi, dan
kolaborasi.
“Amanah
berarti kita sadar bahwa tugas kita bukan hanya administratif, tetapi juga
tanggung jawab besar dalam pelayanan publik. Kita diberi amanah oleh negara dan
masyarakat melalui kehadiran peserta didik di madrasah ini,” tegasnya.
Ia
juga mengingatkan pentingnya komunikasi yang terbuka dalam bekerja, “Setiap
tugas, setiap beban, harus disampaikan dengan baik. Jangan dipendam sendiri.
Komunikasi yang sehat akan meringankan langkah kita bersama.”
Sementara prinsip ketiga, kolaborasi, ditegaskan sebagai kunci keberhasilan tim, “Tidak ada keberhasilan yang lahir dari kerja sendiri. Kolaborasi antarlini akan membuat kita saling menguatkan, saling menopang, dan bersama-sama menembus target-target besar seperti WBK dan KIPP.”
Menutup
sambutannya, Hartiningsih menyampaikan dengan rendah hati:
“Apabila
saya melakukan kesalahan, kekurangan, atau ada hal yang kurang berkenan, mohon
jangan segan untuk mengingatkan. Mari kita bentuk tim kerja yang sehat, yang
saling menjaga, untuk mencapai tujuan besar bersama.”
Dalam
sesi akhir, Isti Wahyuni memberikan pesan dan harapan: “Kepemimpinan baru ini
membawa semangat baru. Saya pribadi berharap komunikasi makin terbangun, dan
seluruh sistem kerja kita bisa menjadi lebih terstruktur, cepat, dan terukur.
Kita percaya bersama, WBK dan KIPP bukan sekadar target, tetapi proses menuju
madrasah yang berkualitas dan dipercaya masyarakat.”
Pertemuan
ditutup dengan semangat kebersamaan dan tekad memperkuat integritas kerja.
Gedung Cagar Budaya menjadi saksi awal dari sinergi baru yang diharapkan
membawa MAN 2 Yogyakarta ke arah yang lebih baik dan bermartabat. (pusp)
Berikan Komentar