Berita Madrasah
Santri Asrama yang Tangguh, Berkarakter dan Bertawakal: Kisah Peserta MAN 2 Yogyakarta di PDT Pramuka ke-54 DIY
Santri Asrama yang Tangguh, Berkarakter dan Bertawakal: Kisah Peserta MAN 2 Yogyakarta di PDT Pramuka ke-54 DIY
- Senin, 22 Desember 2025 | Dibaca : 99 x
Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) – Pengembaraan Desember Tradisional (PDT) Pramuka ke-54 DIY menjadi panggung pembuktian ketangguhan peserta didik MAN 2 Yogyakarta. Di tengah ujian fisik, mental, dan emosional yang silih berganti, para santri asrama tidak hanya mampu bertahan hingga akhir pengembaraan, tetapi bahkan mempersembahkan prestasi membanggakan: Juara 1 Lomba Video Vlog dan Juara 1 Pioneering. Capaian ini menegaskan bahwa keteguhan, tawakal, dan kerja keras dapat berbuah prestasi nyata.
Empat santri asrama tampil sebagai simbol ketangguhan dan karakter kuat dalam PDT ke-54, yakni Aulia Chantik Aqila, Amelinda Gavrilia Marelda, Amira Vierly Fahmida, dan Nida Izza Nurussyifa. Mereka menjalani setiap etape dengan ikhtiar maksimal, menjaga disiplin akademik dan kepramukaan, serta menuntaskan seluruh rangkaian kegiatan dengan penuh tanggung jawab dan tawakal.
Kisah ketangguhan ini disaksikan langsung para pembina Pramuka MAN 2 Yogyakarta, yaitu Wibronto, Achmad Syukron Abidin, S.Fil.I., M.Ag, Nurul Qomariyah Awaliningsih, S.Pd, Muhammad Hardiyanto, S.Kom, Prunan Nur Hidayati, S.Pd, serta Intan Sri Maharjani. Para pembina menyebut angkatan ini sebagai angkatan yang “ditempa keadaan”, namun justru tumbuh menjadi lebih matang dan solid.
Rangkaian ujian dimulai sejak hari pertama, ketika seorang peserta mengalami kaki terkilir namun tetap melanjutkan perjalanan. Hari ketiga, seorang peserta mengalami demam tinggi dan harus dirujuk ke UGD, lalu dipulangkan dengan pendampingan pembina pada pukul 23.30 WIB. Hari keempat siang, lima peserta tersengat lebah vespa, dua di antaranya mendapat perawatan UGD dan dapat melanjutkan setelah penanganan cepat. Hari keempat sore, kabar kebakaran asrama sempat mengguncang mental peserta, namun segera ditenangkan melalui langkah cepat pembina yang memastikan kondisi dan memberi penjelasan langsung di Babarsari.
Selain santri asrama, PDT ke-54 DIY juga diikuti peserta didik MAN 2 Yogyakarta lainnya yang menunjukkan semangat juang dan solidaritas tinggi, yakni Ferdiansyah Ageng Pramadana, Naufal Ulin Nuha, Raheesh Kaysan Nizzar Ahmad, Hafizh Shodiq Rusmanto, Faiza Latif Adiyansah, Rozin Syarif Firdaus, Abyan Fadhil Mufied, Muhammad Barrul Alam, Anisah Kamila, Azalia Ayyushya Alveta, Nashwa Windriya Tasari, dan Faiza Nasywa Alya. Mereka menuntaskan pengembaraan sebagai satu keluarga besar Pramuka. Kisah dilaporkan penuh haru dan kebanggaan kepada Wakaur Kesiswaan Leni, S.Si, M.Pd
Kepala MAN 2 Yogyakarta, Hartiningsih, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasi dan harapan. Ia menegaskan bahwa PDT adalah pendidikan karakter yang hidup, di mana peserta diuji di medan nyata dan memilih bertahan, saling menguatkan, serta bertawakal. Ia berharap nilai disiplin, kepedulian, kepemimpinan, dan tawakal yang ditempa selama PDT terus dihidupkan dalam keseharian di madrasah dan asrama.
Dengan demikian, PDT Pramuka ke-54 DIY tercatat bukan sekadar perjalanan jarak dan pos kegiatan, melainkan madrasah kehidupan yang melahirkan generasi MAN 2 Yogyakarta yang tangguh, berkarakter, dan mampu mempersembahkan prestasi di tengah ujian. (pusp)
Berikan Komentar