Siswa MAN 2 Yogyakarta Panen Bayam Merah Hidroponik: Langkah Nyata dalam Pembelajaran Berkelanjutan

Yogyakarta – Siswa MAN 2 Yogyakarta berhasil melakukan panen bayam merah hasil dari penanaman hidroponik yang mereka lakukan sebagai bagian dari program pembelajaran berbasis praktik. Kegiatan ini menjadi bukti nyata integrasi pendidikan lingkungan hidup, pendidikan perubahan iklim, dan keterampilan berwirausaha dalam sistem pembelajaran di sekolah. Kegiatan dikoordinir Dra. Khusnul Daroyah, Staf Sarana Prasarana, Jumat (30/1/2025)

Program hidroponik ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam bercocok tanam dengan metode modern yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Dibandingkan dengan metode konvensional, sistem hidroponik memiliki beberapa keunggulan, seperti penggunaan air yang lebih hemat, tidak membutuhkan lahan luas, serta memanfaatkan barang bekas, seperti botol plastik air mineral, sebagai media tanam.

Selama proses kegiatan, siswa terlibat langsung mulai dari tahap persiapan media tanam, penyemaian benih, perawatan tanaman, hingga panen dan pemasaran hasilnya. Mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang sistem hidroponik, tetapi juga belajar mengenai pemanfaatan barang bekas sebagai bagian dari gaya hidup berkelanjutan.

Khusnul Daroyah menegaskan pengalaman ini membuka wawasan baru bagi mereka tentang pentingnya sistem pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan. “Siswa belajar bagaimana menanam dengan cara yang lebih modern dan tidak bergantung pada lahan luas. Selain itu, siswa juga memahami bagaimana hidroponik bisa menjadi solusi bagi ketahanan pangan di masa depan,” ujarnya.


Meskipun hasil panen bayam merah belum dalam jumlah besar, namun sudah cukup untuk dipasarkan di lingkungan sekolah. Para siswa pun belajar tentang kewirausahaan dengan mengemas, memasarkan, dan menjual hasil panen mereka kepada para guru dan staf sekolah. Hal ini menjadi pengalaman berharga bagi mereka dalam memahami bagaimana mengelola hasil pertanian secara mandiri dan profesional.

Lebih dari sekadar berkebun, kegiatan panen bayam merah ini merupakan bagian dari strategi pendidikan lingkungan dan perubahan iklim. Dengan menerapkan ilmu yang mereka pelajari di sekolah ke lingkungan rumah masing-masing, siswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam upaya pelestarian lingkungan dan pengembangan ketahanan pangan berbasis hidroponik.

Dengan kesuksesan panen pertama ini, diharapkan program serupa dapat terus dikembangkan di MAN 2 Yogyakarta, sehingga semakin banyak siswa yang bisa mendapatkan manfaat dari pembelajaran berbasis praktik ini. (pusp)



Berikan Komentar

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
wa Chat via WhatsApp