Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) – MAN 2 Yogyakarta menerima kunjungan pendiri startup pendidikan Studilanjut, Habibah Chaerani dan Rien Rizana, pada Jumat (28/11/2025). Keduanya hadir sebagai perwakilan lembaga studi lanjut yang berfokus pada pendampingan siswa Indonesia untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 di perguruan tinggi luar negeri.
Kepala
MAN 2 Yogyakarta, Hartiningsih, S.Pd., M.Pd., menyambut langsung kunjungan
tersebut. Turut mendampingi dalam pertemuan Fajar Basuki Rahmat, S.Ag. selaku
Wakaur Kurikulum, Nur Khasanah, S.Pd. selaku Staf Kurikulum, dan Retno
Wulandari, S.Si. selaku Ketua Tim Sukses Studi Lanjut MAN 2 Yogyakarta. Diskusi
berlangsung hangat dengan fokus pada penguatan akses informasi dan mentorship
studi lanjut bagi siswa.
Sebelum
mendirikan startup, Habibah Chaerani dan Rien Rizana pernah berkiprah sebagai
pembina talenta pelajar di Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas). Setelah
purnatugas, keduanya tetap memilih berkontribusi di dunia pendidikan dengan
membangun Studilanjut, sebuah startup yang menggabungkan mentor ahli dan
anak-anak muda Indonesia yang berpengalaman menembus beasiswa internasional di
universitas ternama dunia.
Habibah
menegaskan bahwa tantangan terbesar siswa saat ini bukan hanya pada kemampuan
akademik, tetapi pada kebingungan memilih jurusan dan kampus, minimnya akses
mentorship personal, serta lemahnya penyusunan esai dan portofolio sosial, yang
justru menjadi komponen penilaian penting dalam seleksi masuk kampus luar
negeri. Menurutnya, universitas global kini lebih banyak mencari student
dengan profil kuat, memiliki pengalaman organisasi, aktualisasi diri, proyek
sosial, seni, olahraga, dan jiwa kepemimpinan.
Rien
kemudian menjelaskan bahwa pendampingan yang diberikan Studilanjut dilakukan
secara personal dan berorientasi pada hasil, melalui sesi daring berbasis Zoom,
dengan mentor dari mahasiswa Indonesia yang telah kuliah di perguruan tinggi
ternama luar negeri. Peserta didik akan didampingi sejak tahap menemukan minat,
memilih jurusan strategis, menyusun personal essay, hingga merancang passion
project dan projek sosial (social impact project) yang biasanya menjadi syarat
pendaftaran kampus luar negeri.
Sebagai
tindak lanjut, Studilanjut akan menggelar webinar pengenalan program untuk murid
dan orang tua/wali murid MAN 2 Yogyakarta bertajuk “Webinar 101: Dream
University, Bukan Lagi Mimpi”, yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 6
Desember 2025. Webinar ini terbuka bagi seluruh murid kelas X, XI, dan XII,
yang ingin mengenal potensi diri serta peluang kuliah di kawasan Asia, Eropa,
Australia, Kanada, dan Amerika Serikat.
Dalam
sesi penutupan, Hartiningsih menyampaikan bahwa program ini bukan hanya tentang
bimbingan pendaftaran kuliah luar negeri, tetapi juga tentang memberikan ruang
bagi murid Mandaya untuk membangun karakter unggul dan kepercayaan diri sebagai
talenta global. Ia menilai, kolaborasi ini sejalan dengan visi besar pendidikan
dalam menyiapkan Generasi Emas 2045, generasi muda yang kompetitif, berdaya
saing global, dan siap membawa Indonesia ke masa depan yang lebih gemilang.
Pertemuan
diakhiri dengan penguatan komitmen sinergi program mentorship berkelanjutan,
agar semakin banyak siswa MAN 2 Yogyakarta yang siap menembus kampus top luar
negeri, bukan lagi sekadar mimpi, tetapi rencana masa depan yang
terukur dan realistis. (pusp)
Berikan Komentar