Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) — Tim Riset MAN 2 Yogyakarta kembali menegaskan komitmennya terhadap pembelajaran berbasis riset dan kewirausahaan melalui kegiatan kunjungan lapangan ke berbagai sentra usaha produktif di Kulon Progo, Jumat (03/10/2025). Kegiatan ini mencakup kunjungan ke peternakan sapi, kambing, ayam, budidaya jamur tiram, serta sentra pembuatan batik khas Kulon Progo yang terkenal dengan motif dan teknik pewarnaan alami.
Kegiatan
tersebut menjadi bagian dari upaya madrasah dalam memperkaya pengalaman riset
peserta didik sekaligus memberikan wawasan nyata tentang dunia kerja dan
potensi ekonomi kreatif lokal. Peserta didik tidak hanya melakukan observasi,
tetapi juga berinteraksi langsung dengan para pelaku usaha, dan
mendokumentasikan proses produksi sebagai bahan penelitian mereka.
Kepala
MAN 2 Yogyakarta, Hartiningsih, S.Pd., M.Pd., yang turut mendampingi tim riset,
memberikan apresiasi atas semangat belajar murid di lapangan. “Kegiatan ini
bukan sekadar melihat, tetapi belajar langsung dari praktik nyata. Saya
berharap para murid dapat mengaitkan ilmu yang dipelajari di madrasah dengan
keterampilan hidup, kemandirian, serta inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dari riset seperti ini, kita ingin menumbuhkan generasi tangguh, mandiri, dan
peduli lingkungan,” ujar Hartiningsih.
Salah
satu lokasi kunjungan yang menarik perhatian adalah Batik Sembung milik Murtini,
yang berlokasi di Sembungan, Gulurejo, Lendah, Kulon Progo. Di tempat ini, tim
riset disambut dengan hangat dan diperkenalkan pada proses pembuatan batik khas
Kulon Progo yang sarat nilai budaya. “Kami sangat senang bisa menerima
kunjungan dan membuka kesempatan magang atau praktik lapangan bagi murid.
Harapannya, pengalaman ini tidak hanya menambah keterampilan membatik, tetapi
juga membentuk karakter kerja yang disiplin, kreatif, dan bertanggung jawab,”
ungkap Murtini.
Dalam
kegiatan tersebut, dua murid MAN 2 Yogyakarta, Jihan Amira Ardani (XI E) dan
Roselyn Belva Paloshi (XI E), ikut aktif melakukan observasi dan praktik
lapangan di Batik Sembung. Mereka dibimbing oleh Nuning Setianingsih, S.Si.,
M.Pd. dan Indra, S.Pd., yang mendampingi secara langsung selama kegiatan
berlangsung.
Guru
pembimbing Nuning Setianingsih menyampaikan bahwa kegiatan riset lapangan
seperti ini sangat penting untuk membentuk pengalaman belajar yang kontekstual.
“Dengan turun langsung ke lapangan, murid tidak hanya belajar teori, tetapi
juga mengalami proses kerja, memahami tantangan, dan melihat peluang usaha
secara nyata. Ini sejalan dengan misi madrasah dalam membangun budaya riset dan
wirausaha,” jelasnya.
Melalui
kegiatan riset lapangan ini, MAN 2 Yogyakarta terus berupaya menumbuhkan
semangat ilmiah, mandiri, dan berdaya saing global pada murid-muridnya. Sinergi
antara dunia pendidikan dan dunia usaha menjadi kunci dalam mencetak generasi
madrasah yang kreatif, inovatif, dan siap berkontribusi untuk masyarakat.
(pusp)
Berikan Komentar