Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) — Setelah dibuka secara resmi, kegiatan Mandaya Language Camp #2 MAN 2 Yogyakarta dilanjutkan dengan Workshop Bahasa dan Sastra Indonesia. Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh ratusan siswa yang terbagi ke dalam lima kelas: cerpen, puisi, opini, artikel, dan berita.
Workshop
menghadirkan narasumber dari Balai Bahasa Yogyakarta seperti Ratun Untoro,
Nanik Sumarsih, Noor Hadi, Ahmad Khoirus Salim, dan Wuri Rohayati. Tak
ketinggalan, praktisi literasi nasional, Barokatussolikah, turut berbagi
inspirasi dalam kelas penulisan cerpen.
Dalam
kelas artikel, narasumber Nur Ramadhani mengajak siswa menulis artikel bertema
“Save Raja Ampat”, sementara moderator Retno Febri Windarti menyemangati siswa
agar aktif bertanya dan berani berpendapat.
Kelas
berita memberikan pemahaman mendasar tentang struktur berita dan ejaan yang
benar, sedangkan kelas puisi bersama Ratun Untoro mengajak siswa mendalami
puisi sebagai kristalisasi kehidupan, diawali dengan pembacaan puisi Bulan di
Atas Kuburan karya Sitor Situmorang.
Kepala
MAN 2 Yogyakarta, Singgih Sampurno, S.Pd., MA, memberikan apresiasi atas
terselenggaranya workshop yang sarat edukasi.
“Inilah
wajah pendidikan masa kini: siswa belajar dengan pengalaman, langsung dari para
ahli. Literasi bukan hanya soal membaca, tapi tentang mengekspresikan pikiran
secara bertanggung jawab dan bermakna. Saya bangga dan berharap kegiatan
seperti ini menjadi agenda tahunan yang terus ditingkatkan kualitasnya,”
ungkapnya.
Ketua Panitia perhelatan, Diah Wijiastuti, S.S., menambahkan bahwa workshop ini dirancang untuk
memfasilitasi potensi literasi siswa secara maksimal.
“Kami
ingin para siswa tidak hanya paham teori, tapi juga memiliki keberanian
berkarya. Saya berharap dari sini lahir penulis-penulis muda yang mampu
menginspirasi dan memberi warna bagi dunia literasi Indonesia,” ujar Diah
menutup harapannya. (diw – pusp)
Berikan Komentar